Rejeki Allah itu luas ...

Assalammualaykum wr wb …
Hai salam kenal, ini pertama kali aku menulis di blog. Maafin kalo kata-katanya masih standar atau biasa aja ya. Perkenalkan, nama lengkapku Rizka Hasanah. Alhamdulillah aku sudah menamatkan kuliah di Universitas Tanjungpura Pontianak, jurusan PMIPA, prodi Pendidikan Biologi. Aku menamatkan kuliah dengan masa studi 3 tahun 9 bulan 10 hari (yaelah, detail amat bu, 3 tahun 10 bulan dah) dan cumlaude. Tau gak, bidang yang sudah aku tempuh sekarang ini, padahal dulu aku gak berharap sama sekali loh, dan aku pun gak tertarik begitu dalam. Tapi, sekarang aku malah senang sekali jatuh ke dalam biologi dan pengen belajar banyak lagi, iyaa buanyaaak lagi, lebih dalam dari mengetahui isi hati kamu. :D           

Kita masuk sesi perkenalan dulu ya (kayak mau diskusi aja). Sebenarnya banyak ya nama panggilanku, tergantung selera orang terdekatku memanggil, ada yang memanggilku Ika, Riz, Sanah, Hasanah, bahkan dengan panggilan keluarga, aku dipanggil Kak Ngah (re: panggilan untuk anak kedua bahasa melayu) oleh saudara ku yang lebih muda. 

Btw, dalam tulisan pertama ini kita masih tahap kenalan alias ta’arufan dulu aja ya, aku gak ada maksud apa-apa nulis ini, ngisi waktu bosan aja. Kalo ada pelajaran yang bisa diambil dari ceritaku, Alhamdulillah. 
Baik,aku akan menjelaskan tentang diriku sedikit. Aku anak kedua dari 3 bersaudara. Saudara tertua ku laki-laki, dan sekarang sudah bekerja, sedangkan saudara termuda ku juga laki-laki sekarang sudah menempuh kelas 12 dan sebentar lagi ujian. Doakan dia ya biar lulus ujian dengan nilai memuaskan. 
Kami masing-masing memiliki jeda umur 5 tahun. Jadi, ketika abang tertuaku sekolah, aku baru umur setahunan, nah keika aku masuk SD tahun pertama, adikku baru setahunan juga. Jarak yang jauh diantara kami lantas tidak membuat kesenjangan. Aku malah sering sekali ikut abangku main sama temennya (kebanyakan cowo loh), tapi gak tomboy juga tuh akunya :D Buktinya banyak boneka barbie yang selalu aku beli kalo ada model baru di toko depan gang rumah, sering jahit baju barbie (sok sok an, padahal amatir banget pake kain bekas) dan suka main masak-masakan, terus mainan masakkannya hilang kemana setelah aku main :D.

Okefix, aku satu-satunya anak perempuan dikeluargaku. Kalo kalian bilang anak perempuan satu-satunya itu enak, karena selalu dimanjakan, terus gak ada saingan, hmm, gak juga sih. Karena didikan orangtuaku agak ketat, maksudnya disiplin. Aku memang jauh diperhatikan dibandingkan saudara tertuaku, tapi menurutku bukan dimanjakan sih, karena aku anak perempuan aja, gak sekuat anak laki-laki dong. Sekolah diantar, pulang sekolah dijemput (Wajar sih ya), tapi les juga diantar jemput (aku salut loh sama ayah dan ibu). Tapi kalo masalah kebebasan, pas SD aku sudah diberikan kebebasan misalnya pake sepeda kalo ke sekolah, les dan main. Cuma, pas SMP, sekolahku jauh dan sekolah di SMP ayahku mengajar, jadi ya sekalian aja barengan perginya. Terus SMA ku, jaraknya deket banget dengan rumah, jalan kaki jadi kebiasaan (ada peningkatan pada 'massa' betis di waktu itu) :D
Begitulah masa-masa kecilku hingga SMA. Banyak yang aku lewati, mulai dari menghabiskan masa kecil di kota orang selama kurang lebih 6 tahun, terus pindah rumah ke kota lain, karena pindah tugas orangtua, belajar berenang, mulai ngenal kawan sekolah, main ke hutan, sepedaan sore-sore, ikut ekskul, pramuka, kemah, sampai sampai ngenal cinta monyet wkwk. 
Perjalanan yang menyenangkan menurutku. Hingga akhirnya perjalananku ke bangku kuliah. Nah disini nampak banget dah kalo aku ga bisa tanpa bantuan orang lain. Kalo dulu abangku kuliah dia cari kontrakan sendiri, terus bekerja sambil kuliah, keluar malam masih dalam batas wajar, nah karena aku gak tau apa-apa ini, aku diperhatikan sama abangku lebih tepatnya, mulai dari mencari kos perbulan untuk aku bimbingan belajar setelah UAN hingga mencari kos pertahun untuk aku kuliah dan membawakan sepeda motor dari Sambas ke Pontianak dengan cara mengendarainya. Abangku memang banyak berbuat lebih untukku di masa itu. Pengalaman tahun-tahun pertama kuliah dan merantau, aku ingat sekali ketika ibu dan ayah mengantarku ke kontrakan banglong (Panggilan untuk abang tertua bahasa melayu), ketika ibu dan ayah mau masuk mobil untuk pulang, aku menangis haha. Cengeng banget dah, cengengku gak ilang-ilang dari kecil, kemudian ada teman kuliah banglong, kakak kakak dua orang menenangkan ku, hmm aku berenti sih nangis tapi ya ngerasa sepi. Itulah hari pertama aku ngerantau. Haha. Terus keesokan harinya, aku diantarkan banglong ke kos di dekat tempat bimbelku. Jarak tempat bimbel dengan kos ku hanya sekitar 300 meter. Tinggal berjalan ke depan gang eh udah nampak tempat bimbel aja. Hari demi hari aku belajar di sana, ga kerasa sepinya udah ilang. Belajar ngatur waktu lagi, adaptasi lagi, mulai nyuci baju sendiri, makan sendiri, tidur sendiri ceileeeh…       

     Selama sebulan, aku sering di pantau banglong. Dia yang saat itu sedang menunggu waktu wisuda, menemuiku kalo sudah hari minggu, beberapa kali juga dia mengajakku keluar seperti nonton bioskop bersama temannya. Haha you know what, itu kali pertama aku ke bioskop, dan film pertama yang aku tonton adalah First Avenger haha…

            Sebenernya nih, cita-citaku cuma aku pengen bantu orang ngelahirin aja sih, juga biar punya siap keibuan. Jadi selama aku bimbel, aku juga sibuk mendaftarkan diri ke Poltekkes. Ya karena memang niat awalku ingin menjadi bidan. Saat itu, aku diantar sama pamanku yang merupakan dosen keperawatan Untan. Tapi memang bukan rejeki ya, aku gak diterima. Tinggi badanku gak memenuhi kriteria, walaupun udah pake orang dalam. (Eh bukan maksud nepotisme).  

 Selang 2 minggu setelah itu, aku dapat berita bahwa aku diterima jalur undangan di FKIP Untan. Aku mah biasa aja, karena bukan mau ku jadi guru waktu itu. Aku masih tetep ngekeuh mau bidan tapi gak mau swasta, gimana sih… Lalu ada kabar bahwa siswa yang ikut bimbel tapi lolos undangan dapat potongan 50 % dari uang pendaftran bimbel. Sontak aku bilang ke Ayah, yah diambil gak uangnya, terus berenti aja dari bimbelnya. Karena pikirku ngapain lagi aku bimbel wong gak diterima :’)

Ya Ayah bilang, emang mau kah jadi guru biologi? Aku mikirnya ya udah kalo emang rejekinya ke situ yah (DENGAN MIKIR KERAS). Aku pun berhenti dari bimbel, dan melakukan daftar ulang di FKIP. Pulang dari daftar ulang, aku dan banglong mencari alamat kos”an yang ditawarkan temannya dan kami melakukan pembayaran dp awal untuk booking kamar. Kamar 3x4 meter jadi saksi awal perjuanganku…. J

Setiap perjalanan harus kita ambil hikmahnya ya, nah mau share sedikit pelajaran nih buat rejeki dan kesempatan :

Dulu saya ngotot banget ya pengen masuk kebidanan (karena gak mampu di kedokteran), pengennya jadi ahli kandungan gitu, lalu saya pilihlah biologi di UGM, Pendidikan Biologi di Untan dan Pendidikan Bahasa Inggris di Untan. Nah karena pengen banget Sp.OG gitu,  jadi pas masa-masa sma jelang UAN, saya suka cari-cari materi dan video-video tentang obstetri dan ginekologi (anaknya visual banget saya), tau-taunya gak memenuhi persyaratan, udah bimbel aja juga padahal, saya ikhlasin aja ke bidang yang lain. Hikmahnya : Kadang yang kita perjuangain gak sesuai dengan bakalan kita dapat, siap siap aja dapat kejutan. Dan ingat ya, kejutan itu lebih baik dari apa yang kita harapkan. Rejeki Allah itu luas.

Ingat selalu ayat ini ya, Qur’an adalah pembawa kabar gembira (Al-Busro)
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”  

Sekian. Tunggu ceritaku selanjutnya ya. Salam hangat J  

Komentar

Postingan Populer